Kamis, 13 Desember 2007

Belajar dari Penjual Balon

Di kampung, dulu, ada seorang penjual balon yang diisi gas sehingga balon yang diisi gas tadi bisa terbang. Suatu ketika karena penjualan balon sedang lesu, si penjual balon mencoba menarik perhatian anak-anak dengan melepas balonnya ke udara. Saat balon mengudara, anak-anak melihat balon yang terbang. Mereka pun tertarik ingin memiliki balon yang bisa terbang. Berbondong-bondonglah anak-anak datang dan membeli balon.
Seorang anak yang cerdas bertanya kepada si penjual balon. Kata anak itu, “Pak, kalau balon warna kuning yang dilepas, apakah balon itu juga bisa terbang?” Menjawab pertanyaan itu, si penjual balon menjawab, “Nak, balon itu bisa terbang, bukanlah karena warnanya, tetapi karena isinya. Di dalam balon itu ada gas yang membuatnya terbang”.
Jawaban si penjual balon tadi bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita. Apa maknanya? Sama halnya anda, dia, dan kita semua. Seberapa tinggi kita bisa terbang tergantung pada kompetensi profesional yang kita miliki. Terbang bisa saja diartikan karir Anda menjulang tinggi. Terbang juga dapat berarti ekonomi anda makmur, tingkat pendidikan anda tinggi, dihormati banyak orang, dan lain lain.
Dalam manajemen SDM, kompetensi mengandung tiga aspek; pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku kerja yang dapat meningkatkan kinerja dan kontribusi kepada organisasi di mana Anda berada. Pengetahuan yang harus dimiliki terkait dengan pekerjaan Anda sehari-hari. Jika ingin menjadi seorang professional, anda harus mau mengembangkan diri dengan terus memperbarui pengetahuan yang anda miliki. Pengetahuan kita yang kita peroleh dua atau tiga tahun lalu mungkin sudah kurang relevan lagi. Apalagi masalah yang kita hadapi dulu dengan sekarang sudah berbeda. Itu berarti kita butuh pengetahuan baru agar kita bisa mengatasi masalah baru yang timbu.
Ketrampilan juga perlu terus ditingkatkan kualitasnya, kalau perlu tidak hanya satu macam tapi beberapa macam. Ketrampilan itu diperlukan agar kita mampu melakukan pekerjaan dengan efekfif dan efisien. Prinsipnya sama dengan pengetahuan yang kita miliki. Kita perlu terus mengasah dan memperbarui ketrampilan yang kita miliki agar makin berkualitas.
Yang tidak kalah penting dari pengetahuan dan ketrampilan, adalah perilaku kerja kita. Cara kita memandang, cara kita menyikapi, dan cara kita melakukan pekerjaan sehari-hari akan menentukan kualitas kerja dan kualitas kontribusi kita kepada organisasi maupun perusahaan secara keseluruhan.
Pengetahuan, ketrmpilan, dan bagimana anda menggunakan pengetahuan dan ketrampilan itu untuk melakukan pekerjaan anda pada akhirnya akan menentukan apa yang akan Anda peroleh nantinya. Jadi, kalau kita ingin mendapatkan sesuatu yang lebih baik, lebih bernilai, maka yang kita lakukan segera adalah terus-menerus meningkatkan kualitas isi atau kompetensi professional diri kita. Benarkah? Coba saja. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar